Mengikutiacara sosial di lingkungan tempat tinggal akan membantu kamu lebih menghormati dan menghargai orang lain. 2. Bergaul dengan Setiap Orang Sebagai orang yang memiliki rasa kemanusiaan, hendaknya kita dapat berteman dengan siapa saja tanpa membedakan ras, suku atau agamanya. Hal ini sebagai bentuk rasa toleran terhadap sesama manusia. 3.
Pelatihan dan pemanfaatan tenaga guru untuk ikut menangani kesehatan dan gizi peserta didik, serta melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan, juga melibatkan masyarakat setempat. • Peraturan untuk pengelola kantin dan pedagang makanan kaki lima di sekitar sekolah berkenaan dengan kualitas, kebersihan, dan stiker makanan yang dijual.
pemerintahdalam masyarakat dan kegiatan-kegiatan yang disediakan oleh masyarakat dapat memberi hasil yang baik kepada para santri, serta dapat mengupayakan untuk mensosialkan santri. Dalam proses pembentukan karakter pada para santri berhubungan erat dengan faktor intern (individu) para santri itu sendiri dan juga faktor ekstern
mengembangkankehidupan di lingkungan pemukimannya. Keanekaragaman pola-pola adaptasi terhadap lingkungan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun temurun menjadi pedoman dalam memanfaatkan sumberdaya alam. Kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan dapat ditumbuhkan secara efektif melalui pendekatan
Tidakmengenakan perhiasan, aksesori, atau mengenakan barang-barang mahal supaya tidak terjadi kesenjangan sosial antar siswa di sekolah. Tidak membeda-bedakan teman. Tidak mengejek atau berlaku kasar pada teman. Tidak merundung teman baik secara fisik maupun verbal. Melakukan kegiatan piket sesuai jadwalnya.
10 pertanyaan dan jawaban tentang berbakti kepada orang tua. Pembaca 17,083 Jakarta, – Sejak tahun 2003, sesuai dengan undang-undang “Sistem Pendidikan Nasional”, no. 20 tahun 2003 telah dikemukakan bahwa setiap penyandang disabilitas berhak mendapat pendidikan secara khusus. Pendidikan yang dimaksud bukan mengisolasi para penyandang disabilitas dengan system pendidikan luar biasa. Justru sejak itulah pemerintah mengiimplementasikan pendidikan inklusi sebagai sarana dalam mengembangkan potensi para penyandang disabilitas. Ternyata realita di lapangan sangat berbeda. Masih banyak sekolah regular yang menolak para penyandang disabilitas sebagai siswa. Dengan alas an tidak memiliki sarana prasarana yang memadai, tenaga pengajar yang belum dapat memahami proses pengajarannya dan lain sebagainya menjadi benteng-benteng besar yang seolah-olah menghadang para penyandang disabilitas mengenyam pendidikan inklusi. Selain itu di dalam masyarakat ternyata istilah inklusi belum dapat dikatakan familiar. Sangat sedikit masyarakat yang sudah paham dengan hal tersebut. Bahkan makna dari istilah itu sendiri sangat jauh dari harapan. Untuk itu, berikut adalah pengertian dan pemahaman terhadap istilah inklusi. Inklusi berasal dari kata ”inclusion”, yang artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan katanya adalah eksklusi, yang berasal dari kata ”exclusion”, yang artinya mengeluarkan atau memisahkan. Pengertian inklusi digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka; mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya. Terbuka dalam konsep lingkungan inklusi, berarti semua orang yang tinggal, berada dan beraktivitas dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat merasa aman dan nyaman mendapatkan hak dan melaksanakan kewajibannya. Jadi, lingkungan inklusi adalah lingkungan sosial masyarakat yang terbuka, ramah, meniadakan hambatan dan menyenangkan karena setiap warga masyarakat tanpa terkecuali saling menghargai dan merangkul setiap perbedaan. Inklusi membawa perubahan sederhana dan praktis dalam kehidupan masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, kita menginginkan tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memberikan rasa aman dan nyaman, yang memberikan peluang untuk berkembang sesuai minat & bakatnya, sesuai cara belajarnya yang terbaik, yang mengupayakan kemudahan untuk melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat. Perubahan sederhana dan praktis menjadi ciri dari lingkungan inklusi. Dalam lingkungan inklusi, perubahan sederhana dan praktis merupakan upaya memudahkan setiap individu melakukan setiap kegiatannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perubahan sederhana dan praktis Ada selokan yang terbuka di sepanjang jalan dan banyak batu-batu di pinggir selokan itu, perubahan apa yang bisa dilakukan oleh warga setempat? Beberapa warga berpikir, menutup selokan adalah pekerjaan dari departemen pekerjaan umum, sikap mereka menunggu karena mereka tidak punya hambatan menggunakan jalan tersebut. Beberapa warga lain seperti orangtua yang lanjut usia, anak-anak kecil di bawah usia sekolah, mereka yang baru terkena penyakit struk, mereka yang memiliki kesulitan melihat, mereka yang berjalan dengan menggunakan tongkat atau kursi roda atau ibu yang sedang hamil merasa kesulitan, tidak aman dan tidak nyaman menggunakan jalan tersebut. Perubahan sederhana dan praktis yang diharapkan adalah Salah satu warga pergi melaporkan pada pihak yang mempunyai tugas perbaikan jalan; Sekelompok warga lainnya dapat bekerja sama menutup selokan dengan papan dan memindahkan batu-batu besar, sehingga setiap warga nyaman dan mudah menggunakan jalan tersebut. Jelas dari contoh ini, bahwa setiap orang mendapatkan manfaat dari perubahan sederhana dan praktis. Dengan gambaran di atas tercermin bahwa inklusi sebetulnya sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Mengingat pada dasarnya manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bentuan dari orang lain. Untuk itu seperti apa pemahaman yang benar terhadap masyarakat inklusi? Masyarakat inklusi adalah kita semua dalam wilayah tertentu, yang saling bertanggung jawab untuk mengupayakan dan menyediakan kemudahan berupa bantuan layanan dan sarana agar masing-masing di antara kita dapat terpenuhi kebutuhannya, melaksanakan kewajiban dan mendapatkan haknya. Secara umum dapat diupayakan ketersediaan layanan dan sarana bagi semua warga masyarakat, tetapi dengan catatan tidaklah bisa sama untuk semua orang walaupun mereka tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Hal itu karena setiap individu dalam masyarakat unik dan berbeda. Dengan demikian maka setiap orang dalam masyarakat membutuhkan cara berbeda berupa layanan dan sarana khusus yang sesuai dan tepat dengan keunikan dan kebutuhan khususnya. Misalnya, dalam konteks sekolah, masyarakat inklusi tercermin dalam kelas yang beragam dengan siswa-siswi yang unik dan berbeda. Seorang guru kelas dianggap tahu dan memahami cara belajar dari setiap siswa-siswinya. Bila di kelas, ada siswa yang sulit belajar secara abstrak, maka guru mempunyai tanggung jawab untuk menggunakan dan menyediakan media pembelajaran konkrit untuk siswa tersebut, seperti menggunakan kumpulan lidi untuk belajar konsep penjumlahan. Contoh lain, seorang anak tidak bisa belajar dalam suasana yang ramai dan ribut, maka saat anak ini membuat pekerjaan rumah, ibunya punya tanggung jawab untuk mengupayakan ketenangan di rumah, misalnya tidak memutar radio dan televisi, mengajak saudara-saudaranya bermain di ruang lain. Masyarakat inklusi adalah masyarakat yang terbuka bagi semua tanpa terkecuali, yang universal tanpa mengenal perbedaan suku, agama, ras dan ideologi. Oleh karena itu, dalam masyarakat inklusi kita bertemu dan melakukan interaksi sosial dengan pribadi-pribadi individu yang memiliki keunikan dan perbedaan. Keunikan dan perbedaan dapat dilihat dari etnik, agama dan kepercayaan, warna kulit, postur tubuh, status sosial-ekonomi, latar belakang pendidikan, profesi dan jabatan, budaya seperti bahasa, tradisi, adat istiadat, karakteristik dan masih banyak lagi perbedaan yang ditemukan. Dalam masyarakat inklusi, yang terbuka bagi semua, kita tidak hanya bertemu dan melakukan hubungan sosial dengan mereka yang memiliki keunikan dan perbedaan pada umumnya. Kita tidak dapat menghindari pertemuan dengan pribadi-pribadi individu yang memiliki ciri-ciri khusus dengan perbedaan yang sangat menonjol. Mereka memiliki perbedaan dalam kemampuan berpikir, cara melihat, mendengar, bicara, berjalan, dan ada yang berbeda kemampuan dalam cara membaca, menulis dan berhitung, serta ada juga yang berbeda dalam mengekspresikan emosi, melakukan interaksi sosial dan memusatkan perhatiannya. Individu berciri-ciri khusus dengan perbedaan yang sangat menonjol tersebut ialah orang-orang yang memiliki disabilitas, memiliki gangguan tertentu, dan mempunyai kebutuhan khusus. Mereka ada di sekitar kita, dan dalam masyarakat inklusi, kita dengan peran masing-masing mengikutsertakan mereka dalam setiap kegiatan. Jadi, masyarakat inklusi adalah masyarakat yang terbuka dan universal serta ramah bagi semua, yang setiap anggotanya saling mengakui keberadaan, menghargai dan mengikutsertakan perbedaan. Setiap warga masyarakat inklusi, baik yang memiliki perbedaan pada umumnya maupun yang memiliki perbedaan khusus yang sangat menonjol, punya tanggung jawab lewat perannya masing-masing dalam mengupayakan kemudahan, agar setiap warga masyarakat secara inklusif dapat memenuhi kebutuhannya, melaksanakan kewajibannya dan mendapatkan haknya terhadap semua bidang kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Last Updated on 7 tahun by
Istilah inklusif dan eksklusif berkaitan dengan dunia pendidikan. Kata inklusif merujuk pada penggambaran masyarakat yang terbuka pada keberagaman budaya. Inklusif menjelaskan keterbukaan masyarakat pada toleransi, menerima, dan berinteraksi dengan budaya lain. Selain kata inklusif, ada juga kata eksklusif. Mengutip dari eksklusif kebalikan dari inklusif. Pengertian eksklusif yaitu sekelompok masyarakat yang membatasi, memisahkan, hingga menutup diri dari luar. Kelompok eksklusif ini membatasi diri pada kelompok lain. Pengertian Inklusif Definisi inklusif menurut KBBI adalah termasuk atau terhitung. Kata inklusif berasal dari bahasa Inggris yaitu "inclusion", yang artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan. Sedangkan kata eksklusif berasal dari "exclusion", yang artinya mengeluarkan atau memisahkan. Inklusif adalah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan lingkungan yang lebih terbuka. Berdasarkan buku Pengembangan Kurikulum dan Implementasi Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar, inklusif bertujuan untuk mengajak dan ikut serta semua orang yang memiliki latar belakang berbeda. Sikap inklusif bermanfaat untuk menerapkan dan memahami masalah. Inklusif ini bertujuan untuk mengajak dan ikut serta dalam lingkungan. Kelompok masyarakat inklusif akan terbuka dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Contoh sikap inklusif di lingkungan yaitu sikap hormat pada lebih tua dan menghargai ke yang lebih muda. Pada dasarnya sikap inklusif membantu menjaga hubungan antar manusia. Sikap ini perlu diterapkan untuk memahami perbedaan etnis, budaya, latar belakang, status, hingga karakteristik. Menurut Marriam menjelaskan tujuan pendidikan inklusif, yaitu mengurangi kekhawatiran, membangun, loyalitas dalam persahabatan, sikap membangun, dan menghargai. Manfaat Inklusif Dapat membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan Mengurangi sikap diskriminatif atau membeda-bedakan Melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk pendidikan anak sekolah Perencanaan dan monitoring mutu pendidikan Mengetahui hambatan yang berkaitan dengan sosial dan masalah Sikap menghargai perbedaan budaya dan tradisi yang dianut Dapat menghargai diri sendiri dan orang lain Sadar bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama Mengembangkan masyarakat yang memiliki pikiran terbuka dan cerdas Mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih dekat antar sesama Mengembangkan produktivitas untuk membangun kehidupan yang lebih baik Contoh Sikap Inklusif Membantu menyeberangkan lansia di jalan Memberi tempat duduk prioritas untuk ibu hamil dan lansia Tidak menganggu anak kecil Menghormati orang yang lebih tua Membantu orang yang kesusahan Melakukan gotong royong bersih desa Membantu tetangga membetulkan jalanan rusak Melapor pada pihak berwajib jika ada fasilitas rusak Berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan Bersikap ramah pada semua orang Menghargai orang yang berbeda dari segi etnis, agama, dan budaya Tidak menganggu anak kecil Tujuan Pendidikan Inklusif Pada dasarnya setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pasal 5 ayat 1 berbunyi 'bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang merata dan berpengaruh pada pengembangan pendidikan'. Pendidikan inklusif penting untuk menekan sikap anti diskriminasi, perjuangan hak dan kewajiban, serta kualitas pendidikan. Anak-anak berhak mendapatkan perkembangan dan kemajuan pendidikan. Menurut UNESCO, pendidikan inklusif penting untuk proses penerimaan, respon keberagaman, dan kebutuhan semua siswa. Sehingga siswa dapat memahami dan ikut berpartisipasi dalam belajar, budaya, dan komunikasi. Berikut tujuan pendidikan inklusif Membantu meningkatkan kepedulian dan kebutuhan belajar siswa Guru dan siswa nyaman dengan keberagaman Memberi kesempatan kepada peserta didik, untuk mendapatkan pendidikan sesuai kebutuhan dan kualitas Adanya keanekaragaman, tidak diskriminatif, dan saling menghargai di sekolah
Na escola, as práticas inclusivas começam na gestão escolar e se estendem até a sala de aula. Dentro deste contexto, promover exemplos de práticas inclusivas é colocar em ação o Projeto Político Pedagógico PPP da escola e também fornecer apoio socioemocional aos estudantes. Assim, gestores e educadores têm a oportunidade de refletir sobre exemplos de práticas inclusivas. Quer conhecer alguns deles? Acompanhe! O que são práticas inclusivas, capacitismo e acessibilidade? Conhecer e debater com os alunos os conceitos de capacitismo e acessibilidade são exemplos de práticas inclusivas na escola. Dentro dos espaços educacionais, o debate sobre exemplos de práticas inclusivas é muito relevante. Mas antes de encaminhar a prática, é importante introduzir à comunidade escolar o conceito de capacitismo. No capacitismo, questiona-se a capacidade do outro, ou seja, é um tipo de preconceito. Eliminar o capacitismo dentro de uma instituição de ensino é papel de todos. Em virtude disso, gestores precisam estar constantemente procurando formas de distanciar sua equipe de atitudes capacitistas. Conhecer a diferença entre inclusão e acessibilidade também é fundamental. A acessibilidade ocorre quando os locais e equipamentos disponíveis nos espaços estão adaptados para a utilização dos alunos com deficiência, o que inclui, por exemplo, as salas de recursos multifuncionais. Possibilitando, assim, a inclusão. Contudo, não basta apenas oferecer as adaptações de acessibilidade para praticar a inclusão, também é preciso guiar e apoiar os alunos de forma acolhedora para que sintam-se parte do processo. Isto é, fornecer suporte socioemocional e informações. Quais são as práticas pedagógicas inclusivas? Olharemos agora para os exemplos de práticas inclusivas pela perspectiva das práticas pedagógicas. Entre os efeitos benéficos dessa prática, podemos citar a promoção de um acolhimento que cumpre com aspectos da legislação e da Base Nacional Comum Curricular BNCC, além do fortalecimento da empatia e do respeito entre os estudantes. Além disso, a imagem da escola ganha contornos positivos, de modo que a comunidade escolar passa a associá-la a um ambiente de aprendizado e convivência inclusiva. Confira alguns exemplos de práticas pedagógicas inclusivas Acesso à educação para todos conforme consta no Artigo 208 Constituição Federal de 1988, existe a garantia de “atendimento educacional especializado aos portadores de deficiência, preferencialmente na rede regular de ensino”. Dessa maneira, o aluno possui amparo legal para ter todo o suporte do qual necessita para frequentar a escola de ensino aluno se desenvolve embora alguns alunos possam ter comprometimento intelectual, mesmo que os resultados a longo prazo sejam pequenos, todos os estudantes desenvolvem habilidades na escola, quando são incentivados ou desafiados. Ao mesmo tempo que isso acontece, os educadores avaliam os resultados mediante empenho e convívio escolar é um grande exemplo de práticas inclusivas, pois contribui para o respeito, a empatia e a significação de conhecimento de forma mais autônoma. O ritmo de aprendizado é respeitado e o foco é descentralizado apenas do conteúdo. Em outras palavras, o educador atua como mediador, buscando sempre atividades que agreguem valores junto ao grupo. Exemplos de práticas inclusivas para a gestão escolar Gestão democrática e adequação do material didático são bons exemplos de práticas inclusivas na escola. Podemos pensar ainda em alguns exemplos de práticas inclusivas pela perspectiva da gestão escolar Capacitação os gestores podem estimular e oferecer capacitações para os professores. O Atendimento Educacional Especializado AEE já é realidade em muitas instituições de ensino. Nesse caso, a gestão acompanha e fornece formação continuada para melhorar as práticas do educador. Além disso, outros funcionários da escola podem estar envolvidos na de instalações é fundamental para que os alunos tenham mais autonomia. Isso porque, espaços inclusivos trazem ao estudante a possibilidade de livre circulação na escola. Por isso, junto com aquelas adaptações regulamentadas por lei, é preciso pensar também em equipamentos e materiais extras, como por exemplo, tecnologias e recursos gamificados, que ajudam a ganhar o interesse dos discentes. Material didático o material didático é um fator importante dentro dos exemplos de práticas inclusivas, não apenas por trazer informações, mas também por promover a participação dos alunos nas aulas. O SAS pode ser um importante parceiro nesse aspecto, já que desenvolve materiais didáticos personalizados para as necessidades das escolas e fornece plataformas digitais que são interativas e inclusivas. Proximidade com os alunos e as famílias com o intuito de implementar a gestão escolar democrática, manter uma boa relação com alunos e famílias faz parte dos exemplos de práticas inclusivas. Aqui, a sugestão é que a escola estabeleça uma relação de acolhimento e confiança para com a comunidade escolar. Demonstrando interesse, conversando sobre o histórico do aluno e certificando que ali é um local de acolhimento. Quer conhecer mais sobre os benefícios de fortalecer a relação escola e família, clique aqui e confira um texto especialmente sobre o assunto. Exemplos de práticas inclusivas para a sala de aula Incluir no currículo escolar atividades interessantes que podem ser desenvolvidas pelo professor em sala de aula é importante para estimular não apenas a criatividade do docente e o processo de inclusão, mas também para promover o pensamento crítico dos alunos, que passam a pensar em ações de inclusão que extrapolam o ambiente escolar. Confira alguns exemplos de práticas inclusivas direcionadas para a sala de aula, que servem de inspiração para os educadores Flexibilidade de brincadeiras seja flexível ao propor brincadeiras. Discuta com os seus alunos a ideia de desprender o gênero dos jogos, ou seja, sem discernir o que é brincadeira de meninos ou meninas. Desenvolva uma rotina ao mesmo tempo que contribui para a organização da sala em geral, a determinação de uma rotina também ajuda no fortalecimento das funções executivas. Desse modo, todos os alunos conseguem ir aos poucos aumentando seu senso de autonomia e um bom planejamento sugerir atividades interdisciplinares e incentivar a participação dos alunos nas aulas são ações que partem de um bom planejamento, que alinha o corpo docente às expectativas dos alunos e famílias. Realize atividades acessíveis a todos no momento de planejar, todos os detalhes devem ser pensados, inclusive aqueles que envolvem espaços físicos. Dessa forma, pensar nas etapas da aula tendo como objetivo a participação de todos é um bom exemplo de práticas inclusivas. Que características profissionais um professor inclusivo deve cultivar? Professores atualizados e em formação continuada dão exemplos de práticas inclusivas nas escolas. Profissionais inclusivos precisam pensar, primeiro, em investir em formação continuada. Assim, o professor desenvolve a habilidade de integrar os alunos ao mesmo tempo que valoriza os potenciais de cada estudante em particular. Além disso, são profissionais atentos à adequação do material didático, que o acompanha no dia a dia da sala de aula. Assim, ele terá apoio adequado no momento de pensar em atividades inclusivas. Habilidade, conhecimento e competência são características que agregam muitos nos exemplos de práticas pedagógicas. Certamente, esses professores também carregam consigo valores como a empatia, disposição para aprender sempre, amor pela profissão e dedicação constante. Os cursos de formação continuada oferecidos pelo SAS podem ajudar professores e gestores na jornada inclusiva. Conheça nosso catálogo Atenção inclusão é tema do ENEM! Dar bons exemplos de práticas inclusivas na escola, forma os alunos para ter sucesso no ENEM e como cidadãos. Além do assunto ser importante para a gestão e prática pedagógica de qualquer escola, contribuindo na formação dos alunos como cidadãos, os temas de inclusão e capacitismo são recorrentes no ENEM. Para abordar exemplos de práticas inclusivas como tema de aula, os professores podem explorar a redação, atividades gramaticais e interpretação de texto. Esta estratégia também é válida para trabalhar imagens históricas e textos literários. Tratar de temas como capacitismo, focando no potencial que todos possuem também é relevante, até para desenvolver habilidades socioemocionais, conforme exigência da BNCC. Além disso, é interessante debater assuntos como a normatividade corporal estéticas e padrões corporais e o bullying. Mesmo que o ENEM seja feito pelos alunos do Ensino Médio, uma sociedade mais inclusiva e tolerante começa no Ensino Infantil e Fundamental, que informam e acolhem os estudantes. O SAS é um parceiro fundamental para trilhar essa jornada de sucesso com os alunos e familiares, pois os materiais são sempre alinhados com os conteúdos da BNCC. Quer saber mais? Entre em contato com um dos consultores SAS
Jawaban yang tepat dari pertanyaan tersebut adalah opsi B. Berikut merupakan penjelasannya Poin soal menanyakan contoh dari sikap inklusif pada masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Keberagaman tersebut harus dipersatukan dengan perilaku inklusif sehingga dapat terwujud kehidupan yang harmonis. Perilaku inklusif merupakan perilaku yang menerima sekaligus menghargai perbedaan. Dapat disimpulkan bahwa menerima dan mengakui kehadiran individu yang berbeda latar belakang sosial merupakan implementasi dari perilaku inklusif. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
sebutkan penerapan perilaku inklusif di lingkungan masyarakat