UpacaraPedang Pora Rumah Duka Grand Heaven Jakarta sebagai Bentuk Penghormatan Tertinggi terhadap Almarhum/ah. Jakarta - Upacara pedang pora adalah pasukan yang beriringan dan berangkaian pedang yang membentuk gapura (IdeWedding, 2018).Upacara ini biasanya digunakan sebagai tradisi penghormatan untuk pernikahan militer yang bertujuan untuk melepas lajang bagi perwira militer.
Alhamdulillah pada hari Minggu 20 September 2020 telah sah kami sebagai pasangan suami istri dan menjadi keluarga Ikatan Alumni "AMNI" Semarang. Begitu bany
MengenalTradisi Pedang Pora Di Resepsi Pernikahan Joy Tobing - Halaman 2. Tipe Gambar. gif. Dimensi Gambar. 608 x 1080 px. Besaran Gambar. 1.51 MiB. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk digunakan ulang. Tidak diperlukan atribusi dan retribusi. Bisa digunakan secara komersil dan non-komersil.
MengenalSejarah, Biaya, dan Prosesi Upacara Pedang Pora. Bacaan 6 menit. Ada filosofi tersendiri di balik hunusan pedang upacara Pedang Pora. Apabila Parents pernah menghadiri sebuah acara pernikahan seorang prajurit militer, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan upacara Pedang Pora. Ya, upacara yang diiringi dengan rangkaian sejumlah
MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham ) RI Prof. Yasonna H Laoly , SH., M.Sc., Ph.D. mengukuhkan 1.076 orang wisudawan dan wisudawati purnabakti pengayoman, Senin (1/8). ANTARA News sumsel polhukam
10 pertanyaan dan jawaban tentang berbakti kepada orang tua. Prosesi yang wajib ada di upacara nikahan perwira Menikah dengan seorang perwira, baik TNI maupun polisi, merupakan mimpi bagi sebagian orang. Nggak hanya rasa bangga saat nanti melalui biduk rumah tangga bersama pria berseragam ini, tapi juga merasa spesial saat hari H pernikahan. Apalagi kalau bukan merasa spesial karena prosesi pedang pora yang megah dan bakal jadi pusat perhatian? Tapi ternyata nggak hanya pedang pora aja lo prosesi yang wajib ada di upacara pernikahan seorang perwira. Pedang pora hanya pembuka, satu di antara empat prosesi yang ada. Buatmu yang nanti akan bersanding dengan seorang perwira, yuk cari tahu 3 prosesi selain pedang pora ini. Biar nggak kaget saat hari H nanti!1. Setelah berjalan di Gapura Pedang atau Pedang Pora, kedua mempelai akan menerima penghormatan di prosesi Gapura KehormatanSelepas prosesi Pedang Pora atau berjalan di gapura pedang, prosesi pernikahan seorang perwira belum selesai. Masih ada 3 rangkaian prosesi yang harus dijalani. Nah prosesi yang selanjutnya adalah Gapura Kehormatan. Berbeda dengan seperti Pedang Pora yang menjalan di bawah gapura dari pedang, pada prosesi ini kedua mempelai cukup berdiri di tengah para rekan sejawat atau junior mempelai laki-laki yang saling bergandengan. Posisinya pun tidak berdiri. Rekan-rekan dari mempelai laki-laki ini diwajibkan setengah berjongkok sambil memberikan makna dari prosesi Gapura Penghormatan ini adalah untuk memberikan penghormatan kepada mempelai dalam mengarungi rumah tangga serta sebagai lambang solidaritas dan persaudaraan antar Selanjutnya adalah prosesi Payung Pura. Biasanya prosesi ini dilakukan setelah mempelai laki-laki memberikan laporan ke inspektur upacara pernikahanProsesi ketiga adalah Payung Pura. Hampir sama seperti Pedang Pora, prosesi Payung Pura ini juga menggunakan pedang sebagai propertinya. Hanya saja kedua mempelai tidak berjalan menuju pelaminan. Kali ini mempelai cukup berdiri bersisian, sambil dikelilingi para rekan sejawat biasanya berjumlah 12 orang yang menjulangkan pedang membentuk payung yang menaungi kedua dari prosesi Payung Pura ini pun berbeda dari prosesi yang sebelumnya. Yaitu para rekan sejawat memohon perlindungan dan berdoa agar kedua mempelai mampu menghadapi segala rintangan kehidupan yang telah Prosesi yang terakhir adalah Ikrar Wirasatya. Ini adalah momen di mana kedua mempelai saling mengucap janji setya di hadapan rekan sesama perwira dan inspektur upacara pernikahanMengucap Ikrar Wirasatya di hadapan inspektur upacara via Prosesi satu ini memang sudah banyak ditinggalkan. Kalau pun ada biasanya ikrar ini dibacakan oleh pembawa acara saat pernikahan. Namun aslinya ikrar ini diucapkan kedua mempelai di prosesi Ikrar Wirasatya. Ikrar Wirasatya ini terdiri dari 2 janji. Yang pertama merupakan janji mempelai laki-laki untuk selalu bertanggungjawab sebagai kepala rumah tangga. Sedangkan ikrar yang kedua merupakan janji mempelai perempuan. Isinya kurang lebih tentang janji untuk memberikan dukungan pada suami demi suksesnya tugas dan kewajiban mengabdi untuk udah tahu kan, prosesi apa aja yang wajib ada di setiap upacara pernikahan seorang perwira? Biasanya sih perwira TNI ya, baik angkatan laut, darat atau pun udara, ketiga prosesi ini wajib ada. Gimana, jadi makin nggak sabar kan untuk segera menuju hari-H bersama sang perwira tercinta. Atau saat ini kamu malah lagi memantaskan diri untuk bisa bersanding dengan laki-laki berseragam?Apapun itu, yang penting kamu udah tahu dulu soal prosesi di upacara pernikahan dengan pria berseragam ini. Biar nggak kaget pas nanti diminta latihan bareng calon suami~ Tim Dalam Artikel Ini Penulis Not that millennial in digital era.
Mengenal Upacara Pernikahan Pedang Pora- Upacara pernikahan Pedang Pora merupakan tradisi untuk prosesi pernikahan perwira. Pedang Pora berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang. Makna Pedang Pora yang dimaksudkan adalah iringan rangkaian pedang yang berbentuk berbentuk gapura. Dengan kata lain itu merupakan sebuah penghormatan bagi perwira yang akan memulai hidup baru dalam bahtera rumah Pedang Pora dalam upacara pernikahan militer bertujuan untuk melepas masa lajang bagi perwira militer. Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan mempelai wanita kepada dunia militer, serta menunjukkan bahwa awal memasuki rumah tangga bersama prajurit yang mungkin akan melalui banyak cobaan, namun keduanya akan selalu bersama dalam menghadapi mahligai pernikahan. source saja hal-hal yang menarik dari upacara pernikahan Pedang Pora? Simak ulasannya berikut dalam Prosesi Pernikahan Prajurit PriaHanya Berlangsung Satu KaliDilaksanakan oleh Teman-teman dan Adik Angkatan Mempelai PriaProsesi Pedang PoraMemaknai Prosesi Pedang PoraDilaksanakan dalam Prosesi Pernikahan Prajurit PriaUpacara Pedang Pora dilaksanakan bagi prajurit pria aktif yang melangsungkan pernikahan. Prajurit tersebut merupakan bagian dari Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Uniknya, Pedang Pora hanya berlaku bagi prajurit laki-laki saja, dan tidak berlaku untuk prajurit perempuan kecuali jika mereka menikah dengan sesama bintara atau tamtama, tidak mengenal tradisi pedang pora. Namun, mereka memiliki tradisi upacara yang mirip dengan Pedang Pora, yang disebut “Hasta Pora” atau gapura yang dibentuk dari penghormatan tangan. Jadi pada prosesinya, pedang diganti dengan tangan yang lurus ke atas seperti pedang pora pada umumnya. Upacara ini juga mempunyai maksud untuk menghormati rekan yang melepas masa Berlangsung Satu KaliUpacara Pedang Pora hanya berlaku satu kali bagi pasangan prajurit yang menikah. Artinya, ketika prajurit pria tersebut di kemudian hari menikah lagi, maka tidak berlaku baginya upacara Pedang Pora. Upacara ini dimaknai sebagai perlambang solidaritas, persaudaraan antara prajurit, dan penerimaan bagi pasangan yang telah menjadi bagian dalam keluarga besar mereka. Selain itu, upacara ini juga menjadi permohonan perlindungan Tuhan bagi momen pernikahan yang sakral, serta kehidupan prajurit setelah jajaran pedang dalam prosesi Pedang Pora saat membentuk gapura yang dilewati kedua mempelai menggambarkan momen saat pasangan memasuki pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang oleh Teman-teman dan Adik Angkatan Mempelai PriaProsesi Pedang Pora dilakukan oleh dua belas perwira yang mengenakan seragam militer lengkap dengan atribut dan pedang pora yang masih bersarung. Mereka berdiri berhadap-hadapan dengan satu orang yang menjadi komandan regu. Komandan regu inilah yang akan memimpin jalannya prosesi Pedang Pora bagi pasangan Pedang PoraPedang Pora dimulai ketika komandan regu melaporkan kepada pasangan pengantin bahwa Pasukan Pedang Pora telah siap untuk memulai prosesi. Kemudian pasukan Pedang Pora disiapkan untuk menghunuskan pedangnya ke atas untuk mengiringi jalannya kedua mempelai memasuki area resepsi. Prosesi tersebut berjalan diiringi oleh suara tambur yang mengiringi pasangan pengantin. Setelah melewati gerbang pora, pasukan Pedang Pora mngiringi dengan berjalan tegap di belakang berlanjut dengan pasukan membuat lingkaran yang mengelilingi mempelai dengan menghunuskan pedang ke atas membentuk formasi payung yang dinamakan dengan Payung Pora. Selanjutnya, kedua mempelai akan menerima pemasangan cincin dan bagi mempelai wanita, akan mendapatkan pakaian seragam Persit yang menjadi simbol bahwa dirinya siap menjadi seorang istri Prosesi Pedang PoraTidak hanya menghadirkan nuansa sakral, prosesi Pedang Pora ternyata memiliki makna yang mendalam bagi pasangan pengantin. Posisi dua pasukan yang membentuk gapura yang dilewati kedua mempelai menggambarkan kedua pasangan siap memasuki pintu gerbang kehidupan rumah tangga. Pedang terhunus mengandung makna bahwa dengan jiwa ksatria kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan. Saat pasangan pengantin melewati gapura pora, menjadi cerminan doa agar keduanya mampu bergandengan tangan dalam menghadapi dan mengatasi semua makna di balik bentuk Payung Pora adalah bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk merupakan impian bagi setiap pasangan. Mendapatkan suami seorang prajurit tidak hanya membutuhkan kesiapan secara mental, tetapi juga banyak hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan, bukan hanya sekadar ingin menghadirkan upacara Pedang Pora saja dalam yang memiliki pasangan prajurit harus melalui serangkaian persiapan pernikahan yang berbeda ketika menikah dengan orang sipil pada umumnya. Calon pengantin harus melengkapi serangkaian dokumen, pemeriksaan kesehatan di rumah sakit khusus TNI, menghadap untuk melalui serangkaian tes pembinaan mental, bahkan diharuskan menghadap ke pejabat kesatuan tempat calon suami tadi serangkaian prosesi Pedang Pora yang begitu sakral dan istimewa bagi pernikahan perwira. Semoga idewedding lovers bisa mendapatkan inspirasi dari artikel ini. Jangan lupa menyimak artikel menarik lainnya di website ini. Salam hangat.
Pedang Pora berasal yang berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang adalah tradisi pernikahan bagi perwira militer yang dilaksanakan dalam rangka melepas masa lajang dengan diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk oleh hunusan pedang dari rekan-rekan perwira atau adik angkatan dari sang mempelai pria. Pedang Pora dilaksanakan bukan bukan hanya untuk lulusan Akmil, AAU, AAL, AKPOL, tetapi oleh seluruh perwira pria baik Sepawamil, IDP, Semapa PK, maupun Secapa reguler. dengan catatan hanya dilaksanakan sekali saja seumur hidup jika menjadi duda & menikah lagi, maka tidak dilaksanakan Pedang Pora. Upacara ini Tidak dilaksanakan bagi pernikahan perwira wanita, kecuali si perwira wanita menikah dengan perwira pria. Bagi bintara atau tamtama, tidak ada tata cara tradisi pedang pora. Hanya kadang diadakan suatu acara yang mirip pedang pora, dengan maksud untuk menghormati rekan yang melepas masa lajang dengan acara yang kadang disebut “Hasta Pora” atau gapura yang dibentuk dari penghormatan tangan, jadi pedang diganti dengan tangan yang lurus ke atas seperti pedang pora pada Hasta pora ini tidak ada dalam upacara pernikahan bintara Polri. Pedang pora adalah salah satu prosesi khusus dalam pernikahan yang dilakukan oleh seorang yang aktif dalam militer baik dari Kepolisian, Tentara Republik Indonesia TNI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI, Angkatan Darat AD, Angkatan Laut AL, atau Angkatan Udara AU. Selain bertujuan untuk memperkenalkan sang mempelai wanita kepada dunia angkatan bersenjata. Pedang pora adalah sebuah tradisi wajib yang telah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer, dengan mempunyai makna dibalik simbol dan ritual pedang pora, antara lain melambangkan solidaritas, persaudaraan, dan permohonan perlindungan pada Tuhan YME, jajaran pedang dalam pedang pora yang membentuk gapura ketika di lewati kedua mempelai menggambarkan saat di masukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang baru. Prosesi Pedang Pora berlangsung dengan sangat khidmat. Mulai dari saat kedua mempelai bersiap berjalan memasuki gerbang yang terdiri dari dua belas orang pasukan pedang pora yang berdiri berhadap-hadapan dan satu orang komandan regu, lengkap dengan seragam hijau militernya, topi baret dan pedang pora atau pedang panjang yang masih berada di sarungnya dan tergantung di pinggang masing-masing. Adapun yang bertindak sebagai pasukan adalah adik-adik angkatan dari mempelai pria. Dan ketika komandan regu telah melaporkan bahwa Pasukan Pedang Pora telah siap kepada kedua mempelai, kemudian pasukan pedang pora-pun disiapkan untuk mulai menghunus Terhunus itu mengandung makna, bahwa "dengan jiwa ksatria kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan". Maka berjalanlah secara perlahan tapi pasti kedua mempelai di bawah pedang pora yang perlahan mulai terangkat saat mereka melewatinya, sambil diringi oleh suara tambur yang ditabuh tak henti memberi semangat kepada kedua mempelai. Pasukan pedang pora-pun dengan langkah tegap berjalan mengikuti dibelakang kedua mempelai kemudian pasukan membentuk formasi lingkaran lalu menghunus pedang keatas berbentuk payung. Formasi Lingkaran Pedang Berbentuk Payung atau Payung Pora bermakna "bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk kepada-NYA". Kedua mempelai menerima Pemasangan Cincin yang melambangkan "bahwa kedua mempelai akan bersama-sama dalam mengarungi bahtera kehidupan baru, dan bagi mempelai wanita diberikan pakaian PERSIT Persatuan Istri Tentara , sebagai lambang bahwa mempelai wanita telah siap mendampingi suami sebagai istri seorang prajurit dan juga sebagai pertanda bahwa telah diterima sebagai bahagian dari Persit Kartika Chandra Kirana. Berikut Contoh Tata Cara atau Urutan Upacara Pedang Pora ; Hadirin yang kami mulyakan, pada hari yang berbahagia ini, kami corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER akan mempersembahkan acara tradisi corps pedang pora. Acara ini merupakan perlambang kebanggaan dan kebahagiaan corps perwira Abituren AKADEMI MILITER dalam mengantar kakak kami untuk menempuh lembaran kehidupan yang baru. Maksud dan tujuan acara yang telah menjadi tradisi dilingkungan Perwira Abituren AKADEMI MILITER ini adalah agar tetap terjalin hubungan ikatan bathin yang kuat dan rasa korsa yang mendalam antara kakak dan adiknya serta untuk mengantarkan kakak kami ke pintu gerbang kehidupan barunya sebagai suami istri yang berbahagia. Acara ini juga sebagai pernyataan, bahwa kami pernah sama-sama di gembleng dalam kawah CHANDRADIMUKA Lembah Tidar. A. Acara Tradisi corps pedang pora dimulai, hadirin dimohon berdiri… Pasukan disiapkan … PAMPARE. B. Laporan Komandan pedang pora. C. Hunus pedang. Dilanjutkan instrumen Taruna Jaya .Pedang terhunus melambangkan bahwa dengan bersikap dan berjiwa ksatria kedua mempelai akan selalu siap untuk mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang akan menghalangi kehudupan mereka. Adapun formasi dua syaf berhadapan melambangkan pintu gerbang yang akan mereka lalui merupakan awal suka dan duka dalam menempuh kehidupan yang baru. Hadirin yang kami hormati……………………..kita saksikan sekarang mempelai sedang melewati pagar pedang yang mengandung makna bahwa dalam menempuh kehidupan ini, banyak terjadi rintangan-rintangan yang harus dihadapi baik semasa mengikuti pendidikan maupun dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan kehidupan yang akan datang. Rintangan-rintangan tersebut sekarang dihadapi dan diselesaikan bersama mempelai putri sehingga tujuan mulia dalam menempuh kehidupan yang baru ini dapat tercapai. D. Formasi berbanjar yang sedang kita saksikan ini, melambangkan bahwa kami corps perwira Abituren AKADEMI MILITER, turut bersuka cita dan mengantarkan kakak kami tercinta menuju pintu gerbang kebahagiaan dalam menempuh kehidupannya yang baru. Kami menyadari bahwa kami dulu pernah merasakan dalam satu rasa kehidupan dalam menempa diri di AKADEMI MILITER. Penderitaan kakak kami adalah sebagian dari penderitaan kami yang harus kami rasakan bersama-sama. Kami siap mengantar kakak kami untuk membagi rasa baik dalam suka maupun duka. Dan pada hari yang berbahagia ini disaksikan dengan mata kebahagiaan dan dengan diiringi doa para hadirin mempelai berdua melepas masa bebasnya, menjalin janji untuk masa selamanya, semoga ini menjadi awal dari suatu kebahagiaan. E. Formasi MelingkarHadirin yang terhormat … Kita saksikan bersama mempelai dalam formasi melingkar. Formasi ini melambangkan bahwa diantara kami corps perwira abituren AKADEMI MILITER akan selalu terjalin ikatan bathin yang kuat, ikatan yang selalu mewarnai tugas dan perjuangan mereka. Kami corps perwira abituren AKADEMI MILITER menjadi saksi dan pelindung agar ikatan tersebut tetap kekal selamanya. F. Payung Pedang PoraHadirin yang kami hormati … Terlihat sekarang pedang membentuk payung, formasi ini mengandung makna bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi berbagai rintangan hidup akan selalu ingat dan memohon petunjuk serta perlindungannya. G. Pemasangan CincinKepada yang terhormat …… beserta ibu dimohon berkenan untuk memasangkan cincin kepada kedua mempelai. Pemasangan cincin ini merupakan ikrar dan tanda bagi kedua mempelai bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. H. Penyerahan Seperangkat Pakaian PersitKepada yang terhormat ibu ….. dimohon berkenan untuk menyerahkan seperangkat pakaian Persit kepada mempelai putri. Dengan diserahkannya pakaian persit kepada mempelai putri, secara simbolis mengandung arti bahwa mempelai putri telah diterima menjadi anggota persit KARTIKA CHANDRA KIRANA. Kepada yang terhormat … beserta ibu dipersilahkan kembali ketempat. I. Tegak Pedang . Pembacaan Puisi J. Mempelai dipersilahkan menuju ketempat pelaminan K. Sarungkan pedang L. Laporan komandan pedang pora Hadirin yang terhormat demikian tadi acara tradisi corps pedang pora oleh perwira abituren AKADEMI MILITER, semoga dengan acara pelaksanaan ini akan terjalin ikatan bathin yang kuat diantara kami, dan kami tak lupa corps perwira abituren AKADEMI MILITER mengucapkan selamat menempuh hidup baru dan berbahagia. Contoh Puisi Pedang Pora Abangku…………… dan kakakku……….. Hari ini menjadi begitu indah bagimu Kebahagiaan dan kabanggaan mewarnai seluruh detik waktu Senyum dan tawamu terasa begitu ceria dan merdu Hari ini pastilah menjadi kenangan indah sepanjang hidupmu Namun hari ini hanyalah suatu awal Awal dari suatu perjuangan yang panjang Perjuangan seorang Prajurit dan Suami Serta perjuangan istri Prajurit dan istri sejati Hari esok tidak akan terlewati hanya dengan tawa dan canda Hari esok adalah kerja keras, kerahkan segala usaha Tanggung jawab atas tugas dan keluarga ada di pundakmu Tanggung jawab kepada bangsa dan negara menunggu setiap waktu Kami adik-adikmu hanya bisa berdoa Semoga kebahagiaan hari ini akan lestari dan abadi Dan semoga perjuangan Kakanda berdua selalu mendapat Rahmat dan petunjuk darinya Selamat dan bahagia Abangku…… Selamat dan bahagia Kakakku …… Selamat menempuh hidup baru….. KAYANA Event & Wedding Organizer Perumahan Permata Puri Watuwila IV Blok Ngalian Semarang 0815 7770 199 WhatsApp / LINE BB 30D40799 Terima Kasih Kepada Adik Kami Novlayana Anggra Kesuma & Lettu Inf. Setiawan Margo Utomo Terima Kasih Kepada Keluarga Besar Pusdik Penerbad Semarang.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID y1AJqQWcCaiYbhG1Ac6CWvaPnpDg4VS9fmCxag5emfkrgTxFJfHZGg==
Jika berbicara soal ragam pesta pernikahan rasanya nggak akan ada habisnya. Mulai dari adanya pesta di rumah, gedung, pesta kebun, sampai pada pesta dari adat-adat tertentu. Salah satu pesta yang sering menarik perhatian adalah adanya prosesi Pedang sih sebenarnya prosesi Pedang Pora itu? Hipwee Wedding pun berusaha merangkum beberapa hal yang menjelaskan apa sebenarnya Pedang Pora itu. Yuk, disimak! 🙂Pedang Pora merupakan prosesi pernikahan untuk menghormati perwira militer yang akan melepas masa lajangnyaPedang Pora sendiri berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang yang maksudnya adalah tradisi pernikahan bagi perwira militer. Prosesi itu dilaksanakan dalam rangka melepas masa lajang perwira yang diiringi dengan rangkaian pedang berbentuk gapura. Dengan kata lain itu merupakan sebuah penghormatan bagi perwira yang akan memulai hidup baru dalam bahtera rumah sebagai tradisi wajib yang sudah dilakukan turun-menurun, ada pula makna dan tujuan yang dalam di balik prosesinyaPada dasarnya Pedang Pora adalah sebuah tradisi wajib yang sudah dilakukan turun-menurun dalam dunia militer. Di balik upacara wajib itu sendiri ternyata terselip sebuah tujuan, yakni untuk memperkenalkan dunia angkatan bersenjata kepada mempelai itu, simbol Pedang Pora sendiri pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, permohonan perlindungan pada Tuhan untuk angkatan bersenjata. Sedangkan Pedang Pora yang membentuk gapura ketika dilewati oleh kedua mempelai mengartikan kalau telah dimasukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang angkatan bersenjata yang terlibat dalam prosesi tersebut pun adalah rekan perwira dari mempelai priaAngkatan bersenjata yang menjadi pengiring dan merangkai pedang-pedang tersebut biasanya adalah rekan-rekan atau adik tingkat dari mempelai pria yang notabenenya adalah seorang perwira. Sebagai info nih, prosesi Pedang Pora ini hanya berlaku untuk para perwira cowok, lho. Prosesi ini nggak dilakukan dalam pernikahan perwira cewek, kecuali pada akhirnya dia menikah dengan cowok yang juga seorang Pedang Pora ini berlaku untuk para angkatan bersenjata yang masih aktif bertugasProsesi Pedang Pora ini sendiri berlaku untuk para angkatan bersenjata yang masih aktif dalam menjalankan tugasnya pada negara. Baik dari Kepolisian, Tentara Republik Indonesia TNI, Angkatan Bersenjata Republik Indonsia ABRI, Angkatan Darat AD, Angkatan Laut AL, atau Angkatan Udara AU.Tidak hanya sebatas pada mereka, tetapi seluruh perwira pria baik Sepawamil, IDP, Semapa PK, maupun Secapa reguler juga akan mendapatkan prosesi tersebut. Namun, ada syarat yang berlaku, yakni upacara itu dilakukan hanya sekali seumur hidup. Artinya, jika sewaktu-waktu mereka hendak menikah lagi, maka prosesi Pedang Pora nggak akan lagi pria dan para perwira pengiring Pedang Pora yang berseragam lengkap selalu membuat prosesi menjadi begitu khidmatProsesi Pedang Pora pun akan dimulai ketika kedua mempelai sudah siap berjalan memasuki gerbang yang terdiri dari 12 orang pasukan Pedang Pora. Mereka berdiri berhadap-hadapan dengan satu orang sebagai komandan regu. Pasukan Pedang Pora termasuk juga mempelai pria tentulah menggunakan seragam militernya. Lengkap dengan segala atribut, serta nggak lupa juga pedang pora atau pedang panjang yang masih berada di dalam sarung dan tergantung pada pinggangnya seperti inilah urutan prosesi yang ada di dalam upacara Pedang PoraSaat komandan regu sudah melaporkan kesiapan mereka pada kedua mempelai, pasukan Pedang Pora pun kemudian dipersiapkan untuk mulai menghunus pedangnya. Pedang yang terhunus pun memiliki makna sendiri, yakni dengan jiwa ksatria, kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi di dalam itu, secara perlahan pedang pora mulai terangkat ketika mempelai berjalan pelan tapi pasti di bawah pedang tersebut. Suara tambur pun mengiringi keduanya yang tengah melewati deretan pedang itu, diikuti oleh pasukan Pedang Pora yang berjalan tegap di belakang mereka membuat formasi lingkaran yang mengelilingi mempelai sembari menghunuskan pedang ke atas hingga seolah membentuk payung. Adapun makna di balik bentuk Payung Pora itu, yakni Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk kedua mempelai pun akan menerima pemasangan cincin yang juga melambangkan kalau kedua mempelai akan selalu bersama-sama dalam mengarungi bahtera kehidupan baru. Dan… Khusus untuk mempelai wanita, dia akan mendapatkan pakaian atau sebuah simbol lain sebagai lambang jika dirinya telah siap menjadi istri seorang beberapa hal mengenai prosesi Pedang Pora yang coba Hipwee rangkum. Mungkin menjadi pendamping hidup bagi anggota militer adalah impian bagi sebagian cewek di luar sana. Meski akan sering ditinggal untuk pergi dinas, tapi rasanya menikah dalam prosesi Pedang Pora bisa jadi sebuah kebanggan yang begitu diidam-idamkan. Hihihi. Untuk itu, kalau mau dapat jodoh anggota bersenjata, yuk, memantaskan diri dulu! 🙂
biaya pernikahan pedang pora