Untukterselenggaranya pendidikan yang efektif di sekolah dasar, diperlukan perencanaan. Dengan perencanaan akan mengarahkan sekolah tersebut mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan. Artinyaperencanaan memberi arah bagi ketercapaian tujuan , sebuah sistem, karena pada dasarnya sistem akan berjalan dengan baik jika ada perencanaan yang matang. oleh: Mirza Bashiruddin Ahmad Pendidikan Sebagai Ilmu Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan, bahwa di mana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga disitu pasti ada pendidikan (Driyarkara, 1980: 32). Teori pendidikan menurut Ernest E. Bayles, adalah berkenaan tidak Dalamsebuah sistem pembelajaran pasti terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Menurut Heri Rahyubi, 2012:234 komponen pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, kurikulum, guru, siswa, metode, materi, alat pembelajaran (media), dan evaluasi. Gambar di atas adalah ilustrasi dari hubungan antar komponen-komponen dalam pembelajaran. Bacajuga: Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi Masih Rendah. Airlangga menyebutkan, konflik yang terjadi di Taiwan tersebut merupakan perseteruan klasik antara China dan AS dalam hal memperebutkan tahta sebagai negara nomor satu di dunia. "Ini kami lihat sebagai tantangan negara nomor dua menjadi nomor satu, dan itu sudah relatif Berikutini adalah perbandingan dan perbedaan antara sistem pendidikan di Inggris dan di Indonesia: Penyelenggaraan pendidikan dasar di Inggris lebih menekankan pada praktek daripada teori. Sedangkan di Indonesia lebih menekankan teori daripada praktek. Sekolah dasar di Inggris untuk anak usia 5 sampai 11 tahun selama kurun waktu 6 tahun. 10 pertanyaan dan jawaban tentang berbakti kepada orang tua. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sistem dapat kita maknai sebagai sekelompok komponen atau elemen yang tergabung menjadi satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan. Pendidikan sebagai suatu sistem berarti aktivitas yang di dalamnya da bagian bagian atau unsur yang berkaitan dan menjadi kesatuan yang kokoh untuk mencapai cita cita ataupun tujuan. Pada pendidikan sebagai sistem ini tentunya akan ada strategi yang dipakai untuk melakukan aktivitas belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan nasional pendidikan menjadi alat atau fasilitas yang terdiri atas komponen dan bagian yang saling berhubungan dan berikatan satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan pembudayaan masyarakat dan nilai nilai yang sama. Sistem pendidikan juga dimaknai sebagai suatu strategi yang digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan dimana akan mampu mengembangkan potensi dan bakat dalam dirinya .Sistem pendidikan terbagi dua yaitu sistem pendidikan mikro dan sistem pendidikan makro. Apa perbedaannya? Sistem pendidikan mikro itu lebih memfokuskan kepada unsur pendidik dan peserta didik sedangkan sistem pendidikan makro lebih memfokuskan kepada input, proses dan keluaran. Input dapat kita lihat sebagai sumber daya manusia, sistem nilai, pengetahuan. Contohnya yaitu peserta didik, tujuan pendidikan dan dasar pendidikan. Proses itu berupa cara yang dipakai dalam sistem pendidikan. Komponen dari proses yaitu pendidik, materi pendidikan, metode, sarana dan prasarana, administrasi dan anggaran. Sedangkan output merupakan hasil dalam pendidikan. Berikut ini akan saya jelaskan apa saja komponen dalam sistem pendidikan Tujuan Pendidikan Pendidikan di Indonesia ada dan dilaksanakan untuk membentuk manusia menadi karakter yang memiliki nilai nilai Pancasila, nilai spiritual dan jasmani, aspek kognitif, aspek sosial yang memiliki ikatan dengan lingkungan dan dirinya sendiri. Tujuan pendidikan lainnya juga dapat kita lihat pada setiap tujuan lembaga pendidikan nya seperti bagaimana tujuan di sekolah dengan universitas. Tujuan pendidikan juga akan menentukan pandangan hidup yang akan dijiwai oleh tingkah laku pribadi merupakan orang yang berperan penting dalam mengaktualisasikan aspek kognitif, keterampilan dan membina sikap postif agar diterapkan oleh peserta didik dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan. Pendidik memiliki tujuan lainnya yaitu untuk membina sikap peserta didiknya. Pendidik bukan hanya berfokus pada transfer pengetahuan ataupun informasi dan keterampian saja tetapi juga mengkoordinasi antara aspek kognitif, keterampilan dan sikap. Inilah yang membedakannya dengan pengajar dengan fokus pada aspek kognitif dan pelatih dengan focus pelatihan keterampilan.Peserta didikPeserta didik merupakan subjek dalam pendidikan. Mereka inilah yang akan dikembangkan pengetahuan, keterampilan, bakat, potensi dan sikapnya agar menjadi manusia yang berkualitas dan berpendidikan. Peserta didik akan dibimbing, dibina dan diarahkan untuk memiliki kemampuan dan sikap yang lebih baik dan maju sesuai dengan nilai dan tujuan pendidikan Indonesia. Setiap peserta didik memiliki potensi fisik dan psikis yang khas dimana pendidik harus bisa membimbing mereka menjadi pribadi yang berkarakter PendidikanMateri pendidikan ini terkait dengan kurikulum. Kurikulum harus disusun secara matang dan teratur. Kurikulum yang akan diberikan harus sesuai dengan tujuan dan pandangan hidup bangsa serta mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan spiritual yang akan membentuk peserta didik menjadi generasi yang media dan alat pendidikan Metode dalam pendidikan berkaitan dengan bagaimana pendidik akan melaksanakan proses belajar mengajar kepada peserta didiknya. Metode dalam mendidik seharusnya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didiknya. Apakah itu menggunakan metode diktatoral dimana pendidik berperan dalam menentukan semuanya, metode liberal dimana pendidik tidak boleh terlalu banyak turun tangan dalam perkembangan anak atau dengan metode demokratis dimana pendidik dan peserta didik memiliki peran yang penting dalam proses pendidikan. Media dan alat pendidikan sebagai penunjang baik secara langsung ataupun tidak langsung berguna dalam proses tentu turut mempengaruhi berkembangnya potensi yang dimiliki peserta didik. Baik itu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun lingkungan lainnya akan mempnegaruhi perkembangan dan keberhasilan peserta didik. Jika anak berada pada lingkungan yang tidak pantas ataupun buruk tentunya kemungkinan besar anak ini akan terpengaruh menjadi pribadi yang kurang baik. Itu semua balik lagi tergantung seberapa kuat karakter pribadi anak ini menempatkan dirinya dalam berbagai situasi dan Sistem pendidikan dalam suatu negara akan menentukan kualitas pendidikan peserta didik. Semua komponen dalam pendidikan jika ada, berkualitas dan berikatan dengan kuat maka pendidikan yang dihasilkan tentu semakin baik dan tujuan atau cita cita yang diperjuankan akan berhasil Hidayat,R. Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya. Medan LPPPI. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Ilustrasi Pendidikan untuk Anak-anak dari Keluarga Miskin. Foto ShutterStockSeorang filsuf pernah berkata, "Semua manusia dilahirkan sama." Namun, dalam praktiknya, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan ketidakseimbangan dan ketidakadilan, terutama dalam hal pendidikan. Salah satu aspek yang sering kali tidak kita sadari adalah peran "privilege" dalam pendidikan anak-anak orang kaya. Bagaimana kekayaan mempengaruhi akses dan kualitas pendidikan? Adakah peluang yang sama bagi mereka yang lahir tanpa 'privilege' ini?Sebagai contoh, lihatlah sistem pendidikan kita yang kerap menghadapi kritik karena biaya pendidikan yang terus meningkat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik BPS, biaya pendidikan di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 7,45% dalam lima tahun terakhir. Bagi keluarga berpenghasilan tinggi, ini bukan masalah. Namun, bagi keluarga berpenghasilan rendah, ini berarti harus memilih antara membiayai kebutuhan pokok atau pendidikan anak-anak Luther King Jr., dalam salah satu pidatonya, mengatakan, "Kesempatan yang sama tidak berarti apa-apa tanpa kemampuan yang sama." Anak-anak dari keluarga kaya mungkin memiliki akses ke institusi pendidikan berkualitas tinggi, tetapi apa yang terjadi dengan anak-anak yang tidak beruntung memiliki 'privilege' ini?Sebuah penelitian oleh University of California menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga berpenghasilan tinggi cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Namun, penelitian tersebut juga mencatat bahwa kemampuan bawaan bukanlah penentu utama dari keberhasilan ini. Sebaliknya, faktor-faktor seperti akses ke sumber belajar berkualitas dan lingkungan yang kondusif untuk belajar berperan besar dalam membentuk prestasi kita akan berpikir, "Ini hanyalah cara dunia bekerja." Namun, sebagai masyarakat yang mendorong persamaan dan keadilan, kita harus berusaha untuk menciptakan lingkungan di mana setiap anak memiliki akses yang sama ke pendidikan berkualitas, terlepas dari keadaan finansial 31 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Hak ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang beruntung lahir dalam keluarga kaya. Sebagai negara dan masyarakat, kita harus berusaha untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tidak peduli dari latar belakang mana mereka kata Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia." Jika kita ingin meraih masa depan yang lebih baik, kita harus memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Berarti, membangun sistem pendidikan yang inklusif, yang tidak hanya memprioritaskan mereka yang beruntung memiliki 'privilege', tetapi juga memberikan ruang bagi mereka yang kurang Aisyah, seorang anak tukang becak di Jakarta, menjadi contoh sempurna bagaimana 'privilege' dalam pendidikan bisa menjadi penghalang. Meski memiliki keinginan kuat untuk belajar, Aisyah kerap menemui hambatan karena keterbatasan finansial. Ketika teman-temannya memiliki akses ke tutor pribadi dan teknologi terkini, Aisyah harus memaksimalkan apa yang ada di sekolah negeri lokalnya. Ia menjadi bukti nyata bagaimana kurangnya 'privilege' bisa menghambat akses seseorang terhadap pendidikan hal ini, kebijakan pendidikan juga berperan penting. Sebagai contoh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud perlu melakukan intervensi lebih lanjut, seperti memberikan subsidi pendidikan bagi keluarga berpenghasilan rendah dan memperbanyak program beasiswa untuk membantu anak-anak yang tidak memiliki 'privilege'.Malcolm X pernah berkata, "Pendidikan adalah paspor menuju masa depan, karena hari esok milik mereka yang mempersiapkannya hari ini." Bagaimana kita bisa berharap mencapai masa depan yang lebih baik jika hanya sebagian kecil dari populasi kita yang memiliki paspor ini? Bukankah seharusnya setiap anak, terlepas dari keadaan finansial keluarganya, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas?Dalam pandangan ini, 'privilege' harus diakui dan ditangani dengan benar dalam sistem pendidikan kita. Sebab, pendidikan bukanlah tentang membuat anak-anak orang kaya menjadi lebih kaya, atau memastikan bahwa mereka yang lahir dalam kemewahan tetap di posisi puncak. Lebih dari itu, pendidikan adalah tentang memberdayakan setiap individu untuk mencapai potensi terbaik mereka, membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif, dan memastikan bahwa setiap anak memiliki peluang yang sama untuk seperti setiap anak berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang, setiap anak juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Dan itu berarti memastikan bahwa 'privilege' tidak menjadi batu sandungan, melainkan menjadi alat untuk mencapai kesetaraan dan keadilan pendidikan. Hanya dengan cara ini kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan masa depan yang lebih cerah untuk kita semua. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan merupakan hal terpenting bagi setiap negara untuk dapat berkembang pesat. Negara yang maju akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utamanya, karena dengan pendidikan, kemiskinan dan kebodohan pada rakyatnya akan tergantikan menjadi kesejahteraan dan kecerdasan. Hasil yang di peroleh dari pendidikan tidak hanya sebuah wawasan, ilmu, dan pengetahuan yang luas, tetapi dapat juga memperoleh akhlak yang baik, Memperoleh ilmu yang dapat diamalkan kepada banyak orang tentunya hal yang sangat positif dan memiliki nilai yang baik. Tetapi ilmu yang diamalkan kepada banyak orang tentunya harus dibarengi dengan sebuah adab, adapun tingkatan yang lebih tinggi dari ilmu yaitu adab. Maka dari itu Hakikat dari pendidikan bukanlah merubah pikiran dari yang sebelumnya mitos menjadi logos, tapi mengubah tingkah laku manusia yang semulanya tak beradab menjadi lebih merupakan hak setiap warga negara dan warga negara berhak mendapatkan haknya untuk merasakan pendidikan, seperti yang termaktub dalam UUD 1945 yang menyatakan secara jelas, bahwa "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Pendidikan sejatinya adalah upaya untuk menuju kemajuan, ciri negara yang maju salah satu adalah sumber daya manusia SDM nya berkualitas, dan di negara yang maju alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai 50% dari total APBN nya jika di bandingkan dengan Indonesia yang hanya 20% dari total APBN nya, maka wajar saja jika Indonesia masih belum bisa menjadi negara permasalahan pendidikan di Indonesia sama halnya seperti mengurai benang kisut, sulit menemukan ujung pangkal permasalahannya. Melihat permasalahan demi permasalahan pendidikan di Indonesia hanya dapat diselesaikan dengan kerja sama dari semua pihak, Proses pendidikan yang dijalani selama hampir 77 tahun Indonesia merdeka, belum bisa membuat perubahan yang signifikan terhadap pola pikir sumber daya manusianya. Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia, pendidikan di Indonesia mempunyai masalah yang serius seperti biaya pendidikan yang mahal, dan masih banyaknya anak-anak yang masih belum bisa merasakan bangku sekolah, hal ini sangat berbanding terbalik bila di bandingkan dengan UU no 29 tahun 2003. Di dalam pasal 34 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa " Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya", sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa "wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat". Lantas pendidikan ini untuk siapa dan buat siapa? Berdasarkan data yang dipublikasi oleh World Population Review, pada tahun 2021 lalu Indonesia masih berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan tingkat pendidikan dunia. Tapi setidaknya posisi tersebut naik satu peringkat dari tahun sebelumnya yakni di tahun 2020 yang ada di peringkat ke-55. Dari acuan tersebut pula, Indonesia masih kalah unggul dengan berada di posisi ke-4 jika dibandingkan dengan sesama negara yang berada di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura di peringkat 21, Malaysia di peringkat 38, dan Thailand di peringkat 46. Sudah menjadi keharusan sebagai warga negara yang baik dan sadar akan pentingnya pendidikan, untuk merapatkan barisan dan gotong royong dalam upaya memperbaiki system pendidikan di Indonesia. Jika bukan kita lantas siapa lagi yang akan memperbaiki system pendidikan Indonesia? Ini merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara untuk memajukan pendidikan Indonesia. Tak peduli kita sebagai apa, entah itu petani, buruh, siswa ataupun guru, semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk pemaparan di atas dapat ambil benang merahnya bahwa pendidikan merupakan hak seluruh warga negara, dan warga negara berhak mendapatkan haknya untuk merasakan pendidikan. Disadari atau tidak pendidikan di Indonesia saat ini memiliki masalah seperti biaya pendidikan yang mahal, dan belum menyeluruh. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara tersebut dapat kita mengambil solusi yaitu dengan cara alokasi anggaran untuk pendidikan haruslah ditambah setiap tahunnya. Dengan adanya penambahan jumlah anggaran untuk pendidikan maka dapat diharapkan dapat meminimalisir biaya pendidikan. Dan juga masyarakat yang kurang mampu bisa juga merasakan pendidikan, dan dengan itu juga pendidikan tidak hanya bisa di rasakan oleh orang-orang kaya saja. Dan yang terakhir jika semua sudah terlaksana, lambat laun sumber daya manusia Indonesia akan lebih berkualitas dengan begitu Indonesia akan beralih dari negara berkembang ke negara yang maju. Lihat Pendidikan Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sepertinya membicarakan sistem pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya, kebijakan demi kebijakan di terapkan demi menemukan sistem pendidikan yang tepat untuk Indonesia . Namun hal ini sering di salah artikan bagi beberapa kalangan yang menganggap bahwa siswalah yang menjadi korban. Padahal sistem pendidikan memang harus se fleksible mungkin disesuaikan dengan perkembangan yang terus terjadi seiring kemajuan teknologi di dunia. Memang tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan sumber daya manusia dan untuk itulah tidak akan bisa berbicara sistem pendidikan hanya dari satu sisi tanpa memperhatikan sisi yang lainya. Namun Revolusi pendidikan di Indonesia selalu menuai pro dan kontra. Hal ini seperti menjadi cermin betapa rancunya penataan sissem pendidikan di Indonesia. Sumber daya manusia memang merupakan asset bagi suatu negara, namun apakah hanya melalui pendidikan formal saja sumber daya manusia yang unggul dapat tercipta. Berkaca dari apa yang terjadi di Jakarta dimana orang tua berdemo untuk menuntut keadilan bagi anak mereka, padahal hal ini awal memulainya tahun ajaran baru. Lantas apa sebenarnya yang terjadi sehingga permasalahan - permasalahan pendidikan terus terjadi di juga Penghapusan UN di Sistem Pendidikan IndonesiaSetiap wilayah dan daerah memiliki daerah geografis dan geoekonomi yang berbeda - beda begitupan dengan karakter dan kemampuan ekonomi dari masing - masing murid maupun orang tua. Banyak dari orang tua yang merasa sistem pendidikan yang kurang tepat mulai dari alasan terlalu ribet dalam proses mendaftar, kualitas sekolah yang dirasa kurang bagus, hingga batasan umur dalam mendaftar. Sebenarnya polemik - polemik seperti itu adalah hal yang sangat komplek dan hal yang seharunya dapat segera masalah yang lebih penting dan segera dilakukan perubahan. Melihat sistem pendidikan di Korea Selatan dan Finlandia yang memiliki system pendidikan terbaik di dunia. Namun kedua negara tersebut menerapkan dua sistem pendidikan yang berbeda, hal ini pastinya disesuaikan dengan keadaan negara yang bersangkutan. Lantas bagaimana dengan Indonesia?? 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya Bacalah kutipan teks berikut!Apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan ? Bagi orang awam sekalipun pasti tahu bahwa yang dibutuhkan adalah setidaknya kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah jika bisa. Lalu selebihnya mungkin adalah lingkungan yang kondusif, daya saing yang tinggi, serta segala aspek lain yang ada di luar ruang yang disoroti dalam paragraf tersebut adalah? Sistem pendidikan yang baik. Biaya pendidikan yang mahal. Mutu pendidikan yang merosot. Fungsi pendidikan di masyarakat. Masalah pendidikan di Indonesia. Jawaban A. Sistem pendidikan yang baik.. Dilansir dari Ensiklopedia, bacalah kutipan teks berikut!apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan bagi orang awam sekalipun pasti tahu bahwa yang dibutuhkan adalah setidaknya kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah jika bisa. lalu selebihnya mungkin adalah lingkungan yang kondusif, daya saing yang tinggi, serta segala aspek lain yang ada di luar ruang yang disoroti dalam paragraf tersebut adalah sistem pendidikan yang baik..

apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan